Wing Udara 2 sebagai satuan kerja (Satker) pelaksana Puspenerbal yang berada di wilayah Barat Indonesia mengemban fungsi penerbangan yang meliputi pengintaian udara taktis, anti kapal selam, anti kapal atas air, pendaratan pasrat lintas helikopter, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut, dalam rangka operasi laut sehari-hari dan operasi tempur laut.
Sehingga penugasan pesawat udara TNI AL dituntut untuk dapat melaksanakan patroli maritim, take off landing di KRI dan melaksanakan Search and Rescue (SAR) di laut guna mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut dalam rangka pertahanan negara di laut dalam OMP dan OMSP.
Berkaitan dengan penugasan baik operasi maupun latihan di atas perairan ini mempunyai karakteristik medan operasi yang mengharuskan tingkat kesiapsiagaan tinggi serta dibutuhkan profesionalisme pengawaknya dalam menghadapi situasi darurat sehingga awak Pesud diharapkan mampu mengendalikan kepanikan/stress untuk mempertahankan ketinggian hingga mendapatkan tempat yang aman/daratan untuk melaksanakan pendaratan darurat, namun bila tidak mampu mencapai daratan, keputusan penerbang adalah melaksanakan pendaratan darurat di air/Ditching.
Pengetahuan dan ketrampilan pengawak Pesud dalam melaksanakan Ditching serta menyelamatkan diri sesaat setelah Pesud jatuh di laut adalah keharusan. Untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan untuk mencapai kesiapsiagaan operasional awak pesawat udara TNI Angkatan Laut maka perlu dilaksanakan sebuah pelatihan tentang tata cara menghadapi keadaan darurat, sebelum, saat dan sesudah pesawat mendarat di air/laut berupa latihan Aircraft Under Water Escape Training (AUET).
Mengingat bahwa medan penugasan baik operasi maupun latihan Pesud TNI AL yang sebagian besar berada di laut/perairan dimana memiliki potensi kecelakaan/keadaan darurat baik yang disebabkan karena faktor kondisi teknis, faktor alam (cuaca), maupun kesalahan manusia (Human Error), maka perlu adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta kesamaan prosedur seluruh personel/pengawak pesawat udara TNI Angkatan Laut yang bertugas di lapangan, apabila terjadi keadaan darurat/Ditching sehingga keselamatan personel dapat terjamin. Selain itu perlu adanya standarisasi kerjasama dan kemampuan pengawak pesawat udara TNI Angkatan Laut dalam hal penyelamatan setelah mendarat darurat di air/Ditching, hal tersebut sangat dibutuhkan mengingat musibah dapat datang sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengawak Pesud TNI Angkatan Laut dalam mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi situasi darurat di air/ditching. Disamping itu juga melatih kerjasama antara pengawak Pesud TNI Angkatan Laut dalam menghadapi situasi darurat dan penyelamatan apabila terjadi keadaan darurat di air/Ditching serta meminimalisir kerugian personel apabila terjadi keadaan darurat di air/Ditching.