HELI PANTHER AS 565 MBE SKUADRON 400 WING UDARA 2 MELAKSANAKAN UJI FUNGSI RADAR KRI MALAHAYATI 362
Operasi Peperangan Laut memerlukan sinergitas dari seluruh komponen SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu) berupa KRI, Pesawat Udara, Pangkalan dan Marinir.
Salah satu peperangan laut yaitu Peperangan Anti Kapal Permukaan (AKPA), yaitu upaya untuk menghancurkan Kapal Permukaan musuh yang bisa menggunakan aset pesawat udara sebagai Killing Unit.
Pesawat Udara yang diluncurkan dari Kapal kawan maupun dari Pangkalan kawan, berupaya melaksanakan serangan ke Kapal Musuh sebagai Gugus Aksi Helikopter maupun Gugus Aksi Permukaan.
Dalam hal ini kemampuan terbang rendah merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh penerbang TNI Angkatan Laut.
Kali ini helikopter Panther melaksanakan terbang rendah dengan ketinggian kurang dari 100 ft (33 mtr) menghindari sapuan radar (Radar Sweep) untuk menjaga kerahasiaan kedatangan Helikopter dalam peyerangan terhadap Kapal Permukaan musuh. Helikopter Panther AS 565 MBe nomor lambung HS-4211 melaksanakan terbang rendah di Laut Jawa mendekat ke Kapal Permukaan dari Jarak 50 Nm dan sesekali meninggi untuk mengecoh Radar Surveillance milik KRI MLH-362.
Hal ini merupakan simulasi yang dilaksanakan dalam rangka menguji kemampuan Radar 2D yang baru terpasang di KRI MLH-362.
Heli HS-4211 mendekat menuju KRI MLH-362 dengan direksi dari KRI DPN-365. Helikopter lepas landas dari KRI DPN-365 dari jarak sekitar 65 Nm dari KRI MLH-362, sampai dengan akhirnya terdeteksi oleh KRI MLH-362 mulai jarak 35 Nm. Hal menunjukkan bahwa radar 2D yang dimiliki oleh KRI MLH-362 berfungsi dengan baik.
Radar Surveillance yang baru saja dipasang di KRI MLH-362 sedang dalam percobaaan untuk mengetahui bagaimana kemampuan deteksinya yang dapat mencapai jarak deteksi udara lebih dari 125 Nm dan ketinggian lebih dari 4.000 ft.
Uji Fungsi ini membutuhkan peran dari Pesawat Udara yang ada di Jararan Puspenerbal. Kemampuan radar ini tentunya akan berbeda jika pesawat udara mendekat dengan metode terbang rendah ataupun memanfaatkan Blind Sector alArea nya. Besok akan di uji coba kembali dengan menggunakan pesawat udara jenis fixed wing yang dimiliki oleh TNI AL dengan jarak dari 125 Nm.
Demikian adalah gambaran penggunaan pesawat udara dalam Peperangan Anti Kapal Permukaan yang dapat dilaksanakan oleh Pesawat Udara baik Fixed Wing maupun Rotary Wing dalam melaksanakan penyerangan terhadap Kapal permukaan lawan yang radar udaranya tidak ada, ataupun memanfaatkan Blind Zone Area dari radar udara musuh.
Kedatangan dari pesawat udara yang memiliki kecepatan tinggi akan mengejutkan musuh dan membuat kapal permukaan lawan tidak sempat untuk melaksanakan pertahanan maupun serangan balik.
Anda pembaca ke 643 dari 643