Pelaksanaan latihan penanggulangan dampak wabah Covid-19 tersebut berlangsung selama 3 hari dan diikuti oleh 43 prajurit wing udara 2, yang sehari- hari bekerja mengawaki Pesud. Dengan keunggulan kemampuan daya jelajah, kecepatan gerak serta mampu menjangkau Medan/ daerah yang tidak mungkin detempuh melalui jalan darat, pesawat udara TNI AL siap untuk melaksanakan evakuasi medis udara pasien Covid-19. Namun untuk kegiatan tersebut pengawak Pesud harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani pasien Covid-19, sehingga dapat tercapai keselamatan terbang dan kerja.
Materi kegiatan latihan meliputi tahap pertama yaitu teori tentang sosialisasi Covid-19 dan wabahnya, pengenalan alat pelindung diri (APD), pertolongan pertama orang yang diduga terpapar Covid-19 dan prosedur evakuasi medis udara pasien Covid-19 serta Sosialisasi penggunaan disinfektan. Materi latihan tahap kedua adalah aplikasi pengetahuan yg didapat, yaitu berupa latihan praktek embarkasi debarkasi Pesud pasien terpapar virus Covid-19 yang dilaksanakan di Apron Skuadron 400 dan Apron Skuadron 600.
Danwing Udara 2 dalam sambutanya yang dibacakan Pasproga menyampaikan "Dengan selesainya latihan ini diharapkan prajurit Wing Udara 2 dapat memahami, mengetahui dasar, klasifikasi, dan mampu mengaplikasikan dilapangan serta dapat menambah kemampuan dan ketrampilan dalam membantu penanggulangan dampak penularan Covid-19 bagi prajurit Wing Udara 2".
" Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras kepada panitia pelaksana latihan beserta seluruh Staf, Instruktur, pelatih Satker pendukung serta pelaku atas antusiasmenya sehingga latihan ini berjalan dengan tertib, aman, lancar dan sukses".
Acara ini juga dihadiri oleh Pasops, Pasminlog, Para Danron, personel kesehatan dari Rumkital Dr. Soekantjo Jahja dan Tim dari Kolat Penerbal yang juga ikut meninjau serta memberi penilaian atas pelatihan penanggulangan dampak wabah Covid-19 Wing Udara 2 TA 2020.