Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Radio merupakan salah satu alat komunikasi massa yang efektif dan mempunyai kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi massa dengan sifatnya yang langsung dapat mencapai sasaran pendengar tanpa harus melalui proses yang sulit.
Sebagaimana halnya dengan Radio Republik Indonesia (RRI) cabang Tanjungpinang sebagai salah satu Lembaga Penyiaran Publik yang dimiliki Pemerintah, merupakan media penghubung antara pemerintah dan pejabat penting militer serta tokoh-tokoh dengan masyarakat umum. Sehingga masyarakat dapat berinteraksi dan mendapat informasi dari sumbernya langsung.
Ungkapan tersebut disampaikan Komandan Lanudal Tanjungpinang Letkol Laut (P) Dani Achnisundani S.H., M.Tr. Hanla, sesaat selesai menjadi Nara Sumber Dialog Interaktif bersama Pejabat Penting Bandara Internasional RHF Tanjungpinang, Bapak Syahril General Manager Angkasa Pura II dan Bapak Dwi Putra Jaya General Manager AirNav, di RRI Tanjungpinang Jl. Jend. A. Yani km. 4, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (02/10).
Kegiatan "Dialog Interaktif" yang di gelar RRI Tanjungpinang, sebagai wahana berdiskusi dengan membahas topik "Lanudal Tanjungpinang Siap Pertahankan Keamanan Objek Vital Bandara RHF", dipandu oleh Moderator RRI Tanjungpinang yang sudah berpengalaman Ibu Rima Melati.
Dalam kesempatan tersebut, Danlanudal Tanjungpinang mengawali dalam dialognya dengan menyampaikan, "Sebagai alat pertahanan negara TNI-AL terus mengembangkan kekuatan tempurnya dengan memodernisasi alutsista dan non alutsista serta pengembangan fasilitas dan sarana prasarana pertahanan untuk menjaga wilayah laut dari segala macam bentuk Hambatan, Tantangan, Ancaman dan Gangguan (HTAG) yang dapat menggangu stabilitas keamanan negara", sebutnya.
Penerbangan TNI AL sebagai salah satu bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) memiliki peranan yang sangat penting didalam menjaga kedaulatan wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tegas Letkol Dani, dalam pemaparan dialognya sebagai Nara Sumber.
Antusiasme masyarakat untuk bertanya terus mengalir, seiring dengan kesempatan waktu yang diberikan moderator. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Tanjungpinang sangat peduli akan pentingnya keamanan di objek vital bandara RHF.
Seperti yang ditanyakan oleh salah satu penanya, dalam pertanyaannya, Apa bedanya Wing Udara dan Lanudal yang ada di Tanjungpinang?, padahal berada di tempat yang sama, tanyanya. Pertanyaan yang sama, ujar moderator yang menanggapi, sesaat setelah penanya dari warga masyarakat selesai.
Di Tanjungpinang, kata Letkol Dani, mengawali jawabannya, Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) memiliki Dua satuan komando pelaksa tugas yaitu Wing Udara 1 Tpi dan Lanudal Tanjungpinang, tegasnya.
Untuk perbedaannya ada di Tugas pokok dan fungsinya, lanjutnya. Kalau Wing Udara, merupakan satuan pelaksana tugas bidang operasional pesawat udara TNI AL yang didalamnya terdapat para penerbang Handal TNI AL dengan Enam fungsi yang dimiliki sebagai pedoman didalam mendukung kegiatan operasionalnya yaitu Intai Udara Taktis, Anti Kapal Permukaan, Anti Kapal Selam, Pendaratan Pasrat Lintas Heli, Dukungan logistik cepat dan Pengamatan laut.
Sementara untuk Lanudal, sebagai satuan komando pelaksana yang mendukung satuan operasional unsur-unsur pesawat udara TNI AL dengan menyiapkan fasilitas pangkalan sesuai standarisasi yang meliputi Faslabuh, Fasharkan, Fasbek, Faswatpers dan Fasbinlan serta pemanfaatan aset secara tertib, efektif, efisien, transparan dan akuntabel serta melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti bandara RHF Tanjungpinang, untuk kelancaran kegiatan unsur-unsur pesawat udara TNI AL, jawabnya.
Ada hal yang lebih menarik lagi dari peran aktifnya masyarakat Tanjungpinang dalam kepeduliannya terhadap Lanudal Tanjungpinang, diantaranya bertanya, Kenapa TNI AL bergiat di Udara?, tanyanya.
Begini, sebut Letkol Dani mencoba menjawabnya, "Setiap Matra, baik itu TNI maupun Polri memiliki bidang tugas udara. Sebagai contohnya Matra Darat dengan Puspenerbad, Polisi dengan Dirpolairud. Semua itu disesuaikan dengan fungsi tempur yang melekat pada masing-masing Matra.
Seperti halnya, Puspenerbal guna mendukung Matra Laut, sebagaimana yang tertuang dalam
UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI dalam pasal 9, yang menyebutkan diantaranya bahwa TNI AL bertugas "Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, jawabnya.
Sementara itu, Generasi Manager Angkasa Pura II Bandara RHF Tanjungpinang, Bapak Syahril, dalam pelaksanaan dialog interaktif, diantaranya mengatakan, Selama ini sudah menjalin kerja sama dengan baik dan Lanudal Tanjungpinang merupakan bagian dari Angkasa Pura II bandara RHF yang masuk dalam komite keamanan. Selain itu juga telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penggunaan aset lahan bandara untuk di pergunakan taxiway sebagai jalan penghubung TNI Angkatan Laut menuju runway Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, General Manager AirNav, Bapak
Dwi Putra Jaya, mengungkapkan, Selama ini AirNav dengan Lanudal Tanjungpinang sudah terjalin PKS untuk mendukung kegiatan operasional pesawat udara (Pesud) TNI AL, sebagai contohnya, pembuatan notam, ungkapnya.
Kegiatan "Dialog Interaktif" yang diselenggarakan RRI cabang Tanjungpinang, berjalan cukup interaktif seiring dengan keingin tahuan warga Masyarakat akan keberadaan dan peran sertanya Lanudal Tanjungpinang sebagai
satuan militer yang keberadaannya terkoneksi langsung dengan jalur objek vital bandara RHF.