Juanda, Selasa (8/8/2017). Tema pada Latihan Penerbangan Terpadu TNI Angkatan Laut tahun 2017 adalah “TNI Angkatan Laut Melaksanakan Latihan Penerbangan Terpadu TA. 2017 di Wilayah Timur Indonesia Guna Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut”.
Dalam amanatnya Komandan Puspenerbal yang dibacakan oleh Wadan Puspenerbal bahwa Puspenerbal sebagai salah satu unsur TNI Angkatan Laut berfungsi mendukung keperluan operasi-operasi TNI Angkatan Laut, baik operasi tempur, SAR, hingga misi kemanusiaan. Dalam melaksanakan tugas Puspenerbal memiliki enam fungsi yaitu pengintaian udara taktis, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, pendaratan pasukan pendarat lintas Helikopter, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut.
Pesawat Udara TNI AL merupakan salah satu unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang dituntut untuk mampu mendukung tugas pokok TNI AL selaku komponen utama Pertahanan Negara di laut. Agar mencapai hasil yang optimal, maka Penerbangan TNI AL harus mampu menjaga kesiapan tempur yang didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya para awak Pesud sehingga memiliki ketrampilan dan kemampuan yang profesional.
Adapun sasaran latihan ini adalah meningkatkan kemampuan awak Pesud TNI AL dalam kegiatan latihan kerjasama taktis Pesud dan KRI, kegiatan Evakuasi Medis Udara (EMU) yang dilaksanakan pada siang maupun malam hari serta menguasai dan memahami prosedur Emergency Pesud. Tercapainya kesiapan operasional satuan dan tercapainya pola pikir serta pola tindak yang sama dari satuan terkait dengan awak Pesud TNI AL dalam penerapan taktik, tehnik maupun prosedur kerja sama taktis KRI dan Pesud, pelaksanaan EMU serta dalam melaksanakan operasi penerbangan pada malam hari. Teruji dan terevaluasinya buku petunjuk tentang pelaksanaan kerja sama taktis KRI dan Pesud, Standard Operating Procedure (SOP) kegiatan EMU dan penerbangan di malam hari di lingkungan TNI AL sesuai dengan situasi yang berkembang di lapangan serta Buku Petunjuk (Bujuk) pendukung lainnya. Diharapkan dengan latihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan awak Pesud dalam koordinasi kerjasama taktis antara KRI dan Pesud.
Penekanan dan perhatian dari Komandan Puspenerbal dalam pelaksanaan latihan Penerbangan Terpadu TNI AL tahun 2017 adalah laksanakan prosedur keselamatan terbang dan kerja sebelum melaksanakan kegiatan sehingga dapat dicapai Zero Accident. Laksanakan latihan dengan serius, sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Laksanakan latihan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sehingga latihan dapat berjalan dengan sukses, aman dan lancar. Laksanakan latihan secara profesional dengan mengutamakan keselamatan personil dan material. Satuan yang terlibat dalam Latihan Penerbangan Terpadu adalah Puspenerbal, Wing Udara-1,Lanudal Juanda, RSAL dr. Ramelan Surabaya, Satkopaska dan KRI Koarmatim, Tim Taifib Pasmar-1 serta Satkamla Lantamal V Surabaya. Unsur latihan terdiri dua KRI unsur kelas Sigma KRI REM-331 dan Landing Platform Deck (LPD) KRI SBY-591, satu Pesud CN-235 MPA, satu Pesud Casa NC-212, satu Helikopter Bell-412 dan satu Helikopter BO-105. Pelaksanaan Latihan Penerbangan Terpadu TNI AL direncanakan mulai tanggal 8 s.d.11 Agustus 2017, dengan perincian kegiatan tanggal 8 s.d 9 Agustus 2017 Tactical Floor Game (TFG) di NACS dan gladi parsial di Banjar Kemuning, tanggal 10 s.d.11 Agustus 2017 Manlapdi APBS.
Hadir dalam acara pembukaan latihan tersebut Wadan Puspenerbal Kolonel Laut (P) Guntur Wahyudi, Kolonel Laut (P)Hadi Priyono selaku Tim Evalat, Para Direktur Puspenerbal, Komandan Wing Udara-1 Kolonel Laut (P) Muhammad Tohir selaku Pawasdal, dan para Komandan Skuadron serta peserta latihan.