KEPALA BP LANUDAL JAKARTA HADIRI DISKUSI PANEL AKSI KEMANUSIAAN DI LAUT
JAKARTA
Diposkan oleh d15p3nJ4l4k4c4 31 Juli 2025 pukul 04:40:36PM
Update terakhir 31/07/2025, 04:40:36PM

Reporter : PEN LAN JAKARTA
Editor : DISPENPUS
Fotografer : PEN LAN JAKARTA

   

 

Kepala BP Lanudal Jakarta Hadiri Diskusi Panel Aksi Kemanusiaan di Laut

 
TNl AL-Dispen Puspenerbal (30/7/2025).
Kepala Balai Pengobatan Lanudal Jakarta, Lettu Laut (K) dr. Muhammad Ridwan Dwi Putra mewakili Komandan Lanudal Jakarta Puspenerbal, Letkol Laut (P) Dani Widjanarka menghadiri Diskusi Panel Aksi Kemanusiaan di Laut: Martabat, Perlindungan, dan Kewajiban Hukum pada Selasa (29/7/2025).
 
Diskusi Panel yang digelar di Aula Kolat Armada I, Jakarta ini, diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari berbagai satuan kerja di jajaran TNI AL, termasuk perwakilan dari Sahli Kasal, Sintelal, Sopsal, Puspomal, Diskomlekal, Diskumal, Diskesal, Disbintalal, Koarmada RI, Pushidrosal, Kolinlamil, Seskoal, Lantamal III, Pasmar I, serta Satban dan Satkor Koarmada I.
 
Kehadiran Lanudal Jakarta mencerminkan keterlibatan aktif dalam isu-isu kemanusiaan, khususnya dari perspektif kesehatan dan penanganan korban di laut.
 
Diskusi terbagi dalam dua sesi utama, masing-masing menghadirkan narasumber kompeten dari International Committee of the Red Cross (ICRC) dan pejabat TNI AL.
 
Pada sesi pertama, pembahasan difokuskan pada isu-isu hukum dan medis dalam konteks kemanusiaan maritim. Ibu Tamalin Bolus, Penasihat Hukum Regional ICRC, menyampaikan materi terkait potensi kerugian manusia akibat operasi siber dalam konflik bersenjata.
 
Dr. Tjiang Sari Lestari, Sp.F, Spesialis Forensik ICRC, mengulas pentingnya tata kelola penanganan jenazah di laut, mulai dari pencarian hingga identifikasi, sesuai norma dan kewajiban internasional.
 
Sesi kedua menampilkan paparan dari Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko yang membahas prosedur penanganan korban kapal tenggelam dan proses penyelesaiannya.
 
Sementara itu, Kolonel Laut (H) Hery Supriatno menyampaikan tinjauan aspek operasi pada penahanan individu dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), serta implikasi hukumnya.
 
Diskusi berjalan interaktif dengan pertukaran gagasan yang konstruktif antara narasumber dan peserta. Perspektif dari sisi hukum, medis, serta pengalaman para pelaut memperkaya pemahaman bersama akan pentingnya perlindungan martabat manusia dalam operasi di laut.
 
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman lintas satuan di lingkungan TNI AL terhadap aspek hukum humaniter internasional, serta memperkuat kemampuan personel dalam menjalankan tugas kemaritiman yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan, perlindungan sipil, dan penghormatan terhadap korban konflik di laut.