DUKUNG EVAKUASI MEDIS UDARA, WING UDARA 2 PUSPENERBAL KERAHKAN BELL 505 STANDBY EMU
SURABAYA
Diposkan oleh d15p3nJ4l4k4c4 17 Juli 2025 pukul 04:58:17PM
Update terakhir 17/07/2025, 04:58:17PM

Reporter : PEN WING 2
Editor : DISPENPUS
Fotografer : PEN WING 2

   

 

 Dukung Evakuasi Medis Udara, Wing Udara 2 Puspenerbal Kerahkan Bell 505 Standby EMU

 
TNl AL-Dispen Puspenerbal (15/7/2025).
Helikopter Bell 505 dari Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal disiagakan untuk mendukung pelaksanaan evakuasi medis udara (MEDEVAC) dalam rangka Latihan Dopper (Pendaratan Operasi Amfibi) siswa Marinir yang berlangsung di daerah latihan PLP-5, Pusat Latihan Tempur Korps Marinir, Baluran, Situbondo, Selasa (15/7/2025).
 
Helikopter Bell 505 mulai standby hingga kegiatan berakhir ini, dipiloti oleh Kapten Laut (P) Galih Pribadi dan Letda Laut (P) Jovanda. Kesiapsiagaan ini dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya insiden atau keadaan darurat selama latihan berlangsung.
 
Komandan Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal, Mayor Laut (P) Bani Safangat, menjelaskan bahwa kehadiran helikopter Bell 505 merupakan bentuk nyata sinergi antara unsur udara TNI AL dan Korps Marinir dalam mendukung keselamatan prajurit.
 
“Latihan Dopper memiliki risiko tinggi karena menuntut fisik dan kemampuan tempur tingkat lanjut. Kami menyiagakan heli Bell 505 sebagai bagian dari komitmen operasional untuk memastikan evakuasi medis dapat dilakukan secara cepat dan efisien bila diperlukan,” ujar Mayor Bani.
 
Senada dengan hal tersebut, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, menyatakan bahwa kesiapsiagaan unsur udara dalam setiap latihan tempur menjadi indikator profesionalisme Penerbangan TNI AL.
 
“Ini adalah bagian dari tugas kami untuk mendukung setiap operasi dan latihan tempur dengan kekuatan udara yang responsif dan adaptif. Helikopter Bell 505 adalah platform yang sangat cocok untuk misi MEDEVAC, dengan kelincahan dan kemampuan integrasi cepat di medan latihan,” tegas Kolonel Adam.
 
Latihan Dopper sendiri lanjutnya, merupakan tahapan penting dalam kurikulum pendidikan siswa Marinir yang melibatkan taktik pendaratan amfibi, gerakan manuver darat, serta penanganan situasi taktis di daerah musuh.
 
"Dengan dukungan unsur udara yang sigap dan profesional, latihan ini diharapkan dapat berjalan aman, lancar, dan memberi pengalaman tempur yang maksimal bagi para siswa," jelasnya.