Brassi Island - Minggu (05/06/2022). Dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2022 telah dilaksanakan Bhakti Sosial dan Kunjungan Kerja instansi TNI, Pemda Kab. Supiori dan Yayasan Budha Tsu Chi- Biak di kepulauan Mapia tepatnya di Pulau Brassi yang dilaksanakan selama tiga hari sejak Jumat (03/06/2022) melalui jalur laut.
Pulau Brassi merupakan salah satu gugusan kepulauan Mapia dan merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di sisi utara Papua Samudera Pasifik. Kodam XVII Cendrawasih sebagai pemrakarsa Bakti Sosial bekerjasama dengan Guskamla Koarmada III dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melaksanakaan kunjungan kerja yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan kesehatan, bingkisan bahan makanan, melaksanakan komunikasi dengan masyarakat setempat dan peninjauan Pos Pengamanan Pulau Terluar (Pam Puter) serta Pos TNI AL Lanal Biak yang berada di kampung Mapia - Distrik Supiori Barat Papua. Di sisi lain kunjungan kerja tersebut juga dimaksudkan untuk melaksanakaan pendataan potensi sumber daya alam serta fasilitas yang dapat ditingkatkan di kepulauan tersebut.
Peserta Bakti Sosial menggunakan KRI Teluk Wondama-527 yang sedang melaksanakan operasi dibawah kendali Guskamla Koarmada III untuk menuju Kepulauan Mapia yang ditempuh selama kurang lebih 16 jam. Untuk sampai di Kampung Mapia yang berada di pulau Brassi perjalanan disambung menggunakan LCVP Boat (Landing Craft Vehicle Personnel) maupun perahu tempel motor milik nelayan yang ditempuh selama 45 menit dengan melintasi Tidal zone yang dangkal di sekeliling Kepulauan Mapia. Setibanya di dermaga Kampung Mapia rombongan diterima acara adat berupa tarian, pemasangan topi adat dan kalung serta ritual injak piring adat khas Papua kepada para pejabat TNI yang hadir diantaranya Kasdam XVII Cendrawasih Brigjend TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E. beserta staf, Danrem 173/PVB Brigjend TNI Taufan Gestoro beserta staf, Danguskamla Koarmada III Laksma TNI Singgih Sugiarto, S.T., M.Si, Asisten I dan Kepala Dinas Pariwisata Kab. Supriori.
Bakti Sosial melibatkan Yayasan Buddha Tzu Chi dengan menyalurkan bahan sembako yang dibutuhkan masyarakat dan personel TNI yang ada di Posko Satgas Pam Puter. Selain itu kegiatan yang tidak kalah penting adalah pengobatan dan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan bersama oleh Kesehatan Korem 173/PVB dan Rumkital dr. Gandhi A.T Lanal Biak untuk warga kampung Mapia.
Danlanudal Biak Kolonel Laut (KH) Dr. Martinus D.A.W., S.S., S.H., M.A.P beserta Danwing Udara 3 Letkol Laut (P) Adam Firmansyah, CRMP memanfatkan kegiatan tersebut untuk melakukan survei terhadap fasilitas penerbangan di pulau tersebut yaitu fasilitas pendaratan helikopter (helipad) yang ada di depan halaman Pos Babinsa TNI AD. Kondisi helipad tersebut perlu mendapat perawatan khususnya pada bagian struktur cor beton yang sudah retak dan mengelupas. Lingkungan helipad juga perlu dilakukan pembersihan dari pepohonan di sisi kiri dan kanan yang menghalangi jarak pandang aproach dari laut. Selain itu diperlukan kesiapan personel TNI yang ada di Pulau Brassi untuk dilatih sebagai marshaller guna memandu pendaratan helikopter. Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi dan data terkait dengan potensi fasilitas pendaratan pesawat udara yang pernah dibangun pada jaman pendudukan Jepang maupun Sekutu Amerika. Mengingat kedalaman laut di Pulau Brassi berkisar antara 5-12 meter, maka dapat dikembangkan pula fasilitas pendaratan (beaching) untuk pesawat amfibi. Hadirnya peswat amfibi tentunya sangat bermanfaat dalam mendukung tugas operasi pengamanan Pam Puter dan peningkatan ekonomi masyarakat Kepulauan Mapia itu sendiri.
Secara geografis, kepulauan Mapia pada dasarnya terdiri dari tiga pulau besar yaitu Fanildo, Brassi dan Pegun yang…