TNl AL-Dispen Puspenerbal (17/7/2025).

Wakil Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Wadan Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Catur Nur Ardiantoro mewakili Komandan Puspenerbal, Laksda TNl Bayu Alisyahbana menghadiri upacara Bendera Gabungan Tujuhbelasan wilayah Garnisun lll Surabaya di Lapangan Kodam V/Brw, Surabaya, Kamis (17/7/2025). 

 

Upacara Bendera Bulanan Gabungan yang diikuti 700 orang dari berbagai satuan TNl/Polri wilayah Surabaya ini dipimpin Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudi Saladin, M.A. sebagai Inspektur Upacara.

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam V/Brw, Kaskogartap III/Sby, Irdam V/Brw, Danpasmar 2, Danlantamal V/Surabaya, Kapoksahli Pangdam V /Brw, Dankodikmar, Danguspurla, Danlanud Abd. Saleh, Wadan Puspenerbal, Danlanud Muljono dan pejabat uandangan linnya. 

 

Kasum TNI dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Garnisun lll Surabaya mengatakan bahwa Upacara Bendera yang kita laksanakan setiap bulan bukan sekedar kegiatan rutinitas saja, melainkan sebagai momentum untuk memperkuat jiwa nasionalisme, meneguhkan semangat pengabdian serta menjadi sarana evaluasi dan introspeksi terhadap pelaksanaan tugas sebagai abdi negara. 

 

"Mari kita jaga kepercayaan institusi ini dengan menjunjung tinggi nilai - nilai kehormatan prajurit dan etika kerja sebagai aparatur Negara," tegasnya.

 

Profesionalisme dan kompetensi setiap personil TNI dan PNS TNI lanjut Kasum TNl, harus memiliki kapasitas yang memadai sesuai tuntutan perkembangan teknologi dan dinamika lingkungan strategis, ikuti perkembangan global dan regional dengan terus belajar dan adaptasi.

 

"Tetap jaga soliditas dan sinergitas antara personil atau prajurit. Mabes TNI adalah pusat kendali strategis pertahanan Negara oleh karena itu sinergi antar satuan kerja sangat vital demi memastikan kelancaran perencanaan pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan TNI," terangnya. 

 

Kasum mengajak personel TNl untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, hindari sikap ego sektoral, ketidakterbukaan informasi serta praktek - praktek yang tidak sesuai dengan nilai - nilai keprajuritan dan kepatutan aparatur sipil dan Negara. 

 

Pada kesempatan tersebut, Kasum juga menyoroti beberapa isu aktual yang perlu dipahami dan sikapi bersama yaitu tentang penyalahgunaan media sosial, peningkatan radikalisme, pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, peningkatan cyber threat, terjadinya kebocoran informasi dan bahaya judi online.

 

"Mari kita tingkatkan profesionalisme loyalitas terhadap bangsa dan negara. Hindari perilaku koruptif, manipulatif dan tidak etis, jadilah contoh bagi masyarakat sipil dalam tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan," pungkasnya.