Puspenerbal (25/05/2017), Lanudal Manado melaksanakan suntik vaksin Hepatitis B bagi seluruh anggota. Dimana Hepatitis B merupakan bentuk hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita hepatitis B bisa dari semua golongan umur.
Ada beberapa cara penularan virus hepatitis B:
• Secara vertikal, penularan terjadi dari ibu pengidap virus hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan, yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
• Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita hepatitis B memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah, dll) atau luka yang mengeluarkan darah) serta hubungan seksual dengan penderita hepatitis B.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena hepatitis B dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virus hepatitis B sudah tidak ada lagi. Bagi pasangan yang hendak menikah, dianjurkan memeriksakan pasangannya untuk mencegah penularan hepatitis B. Anggota Lanudal Manado melaksanakan Vaksinasi hepatitis B untuk terbagi ke dalam tiga dosis. Dosis pertama dan kedua dengan jeda waktu empat minggu, disusul dosis terakhir pada lima bulan kemudian. Beberapa reaksi ringan setelah pemberian vaksinasi yang sering terjadi, seperti rasa nyeri ketika disentuh dan demam. Jarang terjadi masalah atau efek samping yang lebih berat.