PRAJURIT LANUDAL MATAK BESERTA KELUARGA PANEN HASIL KEBUN BERUPA JAGUNG, BAYAM DAN KACANG TANAH
Matak
Diposkan oleh renbang 9 Juni 2020 pukul 10:44:26PM
Update terakhir 11/06/2020, 09:27:29AM

Reporter : Pen_LanMatak
Editor : Mayor_Solikhin
Fotografer : Pen_LanMatak

Matak (09/06) - Pagi yang cukup cerah di Pulau Matak dengan sinar mentari yang mulai menyengat kulit, namun tidak menyurutkan niat para istri Prajurit Lanudal Matak untuk memetik  jagung dan memanen kacang tanah. Ibu-ibu  sangat antusias memanen hasil kebun ini, karena ditemani para suami dan prajurit Lanudal Matak lainnya, serta putra putri tercinta yang masih belum beraktifitas di sekolah masing-masing alias belajar di rumah.

"Meskipun kebun jagung dan kacang tanah tidak berapa luas, namun hasil panen cukup bagus, terlihat dari buah tiap pohon jagung yang maksimal, tiga tongkol per pohon." ujar  Ibu Danlanudal Matak, Ny. Nenden Arief Gunawan sambil memanen jagung ditemani Prajurit Lanudal Matak dan keluarga yang tinggal di Komplek Rumah Negara Lanudal Matak. Kebun tersebut sebelumnya lahan kurang produktif. Ditumbuhi pohon sagu, kolang-kaling dan tanaman liar. Tumbuhan tersebut tumbuh liar di lahan rawa, yang cukup persediaan airnya dibanding lahan lain yang keras dan kering apabila bukan musim hujan. Dengan kerja sama antara Lanudal Matak, pemilik lahan dan penggarap lahan yang mengolah tanah tersebut, maka sekarang mulai terlihat hasilnya. Dilokasi tersebut beberapa pemilik lahan juga sudah memanfaatkan lahan mereka dengan berbagai tanaman. Namun untuk tanaman cabai ternyata tidak berhasil karena terlalu tinggi zat asamnya.

Pembukaan lahan secara bertahap menyesuaikan kemampuan tenaga dan biaya. Jika melihat hasil panen saat ini yang bagus tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan terus penanaman jagung ini. Selama ini jagung  di Pulau Matak merupakan kiriman dari Pulau Jemaja. Sehingga belum banyak dikonsumsi masyarakat karena terbatas pasokannya. Bila masyarakat sudah banyak yang tahu hasilnya bagus, diharapkan lahan-lahan sekitar yang masih belum produktif akan dimanfaatkan maksimal oleh para pemiliknya. "Sehingga kebutuhan jagung, kacang tanah dan sayuran tertentu bisa dicukupi dari masyarakat Pulau Matak sendiri," demikian pesan Danlanudal kepada pemilik lahan dan penggarap lahan saat dimulai kerja sama di awal tahun 2020.

Hasil panen jagung dari lahan 190 meter persegi menghasilkan 200 kg. Untuk kacang tanah hasilnya cukup bagus juga, kualitas dan kuantitasnya. Dari 1000 meter persegi yang ditanami menghasilkan sekitar 150 kilogram. Untuk sistem panen tidak langsung dipanen seluruhnya, namun tiap hari panen dan langsung didatangi oleh pembeli yang sebagian besar pedagang eceran dari desa-desa sekitar. Karena sistem tanamnya juga tidak langsung seluas lahan, tapi dibagi beberapa petak.
 
 
Semoga kedepan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan yang ada  menjadi produktif dan tidak lagi terlalu tergantung kiriman dari pulau lain, walau tidak semua kebutuhan pangan, minimal seperti jagung dapat sebagai alternatif pengganti beras. Disamping memanen jagung, Prajurit Lanudal Matak dan keluarga melanjutkan  memetik hasil tanaman bayam di kebun Rumah Negara Lanudal Matak. Yang hasilnya bisa langsung untuk disajikan sebagai hidangan makan siang keluarga.


Anda pembaca ke 404 dari 404